Di musim penghujan, salah satu objek wisata yang cocok untuk dikunjungi adalah air terjun. Tentu, karena di musim penghujan debit air yang tercurah akan lebih besar, dan membuat daya tarik air terjun kian bertambah. Namun demikian, tentu kita harus berhati-hati mengingat di musim penghujan potensi terjadinya bencana juga semakin besar, Itu tidak menutup kemungkinan bisa terjadi di objek-objek wisata yang ada hubungannya dengan “air”, termasuk air terjun.
Berkaitan dengan objek wisata air terjun, yang dalam bahasa Sunda disebut dengan curug, kali ini admin ingin mengajak sobat untuk mengeksplorasi keindahan salah satu air terjun yang ada di Sumedang, tepatnya di Kecamatan Jatinunggal. Curug Cimanintin namanya.
Terletak di Desa Cimanintin Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang, Curug Cimanintin (yang juga sering disebut Curug Cimanintin Lebak) bagai surga tersembunyi yang belum terjamah, dimana keindahannya, kejernihan airnya, bisa menghipnotis siapa saja untuk berlama-lama di lokasi tempat ia berada. Belum lagi, lukisan alam berupa gurat bebatuan di sekeliling air terjun menambah nuansa alami dari gemuruhnya air. Jika datang pada saat yang tepat, sobat bisa mendapati kolam di dasar air terjunnya begitu jernih ngagenclang.
Sayangnya, akses jalan untuk mengunjungi curug ini masih terhitung sulit, seperti dikatakan Rizal, salah satu pengunjung curug.
“Jalan untuk menuju kesini masih susah,” ujarnya.
Rizal menambahkan, bagian yang paling sulit adalah ketika pengunjung harus turun dari puncak air terjun menuju dasar (air terjun) untuk menikmati keindahan air terjun secara keseluruhan.
“Jadi begini, pas kita sampai ke lokasi curug, kita bukan sampai di dasar air terjunnya (seperti lokasi wisata air terjun kebanyakan) dimana kita bisa langsung menikmati curahan air. Tapi, kita akan sampai di atasnya (di puncak air terjun) dimana air mulai tercurah. Jadi untuk menikmati Curug Cimanintin secara keseluruhan, ya kita harus turun,” jelasnya.
Pada tahap inilah akses jalan menuju air terjun setinggi empat meter ini dikeluhkan, pengunjung harus berhati-hati meniti pijakan-pijakan bentukan alam yang pada saat-saat tertentu akan sangat licin. Menurut Rizal, bukan hanya dirinya saja yang mengeluhkan hal tersebut, warga sekitar pun sama.
“Ada warga sekitar juga yang curhat, menyesalkan akses menuju curug ini. Sepertinya untuk memudahkan (turun) kita harus membawa tambang! Mudah-mudahan saja kedepan pihak berwenang atau siapa saja ada yang peduli, karena ini potensi! Curugnya masih perawan,” ungkapnya.
Bagi sobat yang ingin berkunjung ke curug ini, dari Sumedang kota sobat bisa mengambil jalan ke arah Kec. Darmaraja menuju Kec. Jatinunggal lewat jalur Cikareo. Setelah sampai di Jatinunggal, patokan yang bisa digunakan untuk menuju curug ini adalah lapangan bola Jatinunggal dan minimarket yang ada di dekatnya. Dari minimarket, belok ke arah kiri dan terus mengikuti jalan yang menurun. Untuk memudahkan, sobat bisa bertanya pada penduduk sekitar.
Jika ingin berkunjung ke curug ini, disarankan memakai kendaraan roda dua dikarenakan jalan yang ada cukup sempit. Dari rumah penduduk terakhir bisa yang ditemui, perjalanan menuju Curug Cimanintin bisa ditempuh kira-kira lima sampai sepuluh menit dengan berjalan kaki, dimana selama berjalan sobat akan melewati sawah dan kebun milik penduduk. Adapun kendaraan bisa dititip di rumah penduduk.
Bagaimana sobat? Penasaran ingin mengunjungi surga tersembunyi ini? Jika iya bolehlah langsung dijajal, tapi jangan lupa sopan santun pada alam dan penduduk sekitar. Jangan dirusak dan dikotori, kita jaga bersama keindahan alam Sumedang ini sebagai bentuk rasa syukur pada Tuhan pemilik semesta alam. Jangan corat-coret, jangan buang sampah sembarangan, kalaulah tak mau dibilang kampungan.
*special thanks to instagram @izal_qzot
Note : Di domain blog saya yang sebelumnya (www.wewengkonsumedang.com), artikel ini diterbitkan dalam judul post "Curug Cimanintin, Surga Yang Tersembunyi" dengan link sebagai berikut ; "http://www.wewengkonsumedang.com/2016/10/curug-cimanintin-surga-yang-tersembunyi.html"