Hari terasa begitu dingin ketika saya dan keluarga menginjakkan kaki di tempat wisata yang sedang jadi primadona ini, Floating Market Lembang. Beralamat di Jl. Grand Hotel No. 33 E Lembang, Floating Market memang Lembang banget! Ya, Lembang selama ini memang identik dengan hawa sejuknya, dingin, khas pegunungan.
Sore itu pertama kalinya kami mengunjungi tempat wisata yang terkenal karena pasar terapungnya ini. Sebetulnya, saat tiba di gerbang saya sudah tak begitu bersemangat, lelah sekali rasanya untuk sampai ke sini. Mengingat kami datang pada hari Sabtu, macet di jalanan sungguh luar biasa! Tapi selepas membayar tiket masuk sebesar Rp. 15.000 per orang dan parkir untuk mobil seharga Rp. 30.000, mobil menepi, rasa tak semangat itu perlahan pergi. Apalagi penyebabnya kalau bukan karena udara sejuk yang menyapa saat pintu mobil dibuka.
Khansa, langsung jingkrak-jingkrak ia di tempat parkir yang luas, ibunya yang menggendong Rendra pun sama, seakan tak sabar ingin segera masuk. Dan sejenak setelah meninggalkan lapangan parkir, memasuki area yang jadi primadona wisata, dua bola mata mengantar saya memandangi suatu pemandangan yang wah, Subhanallah, indahnya! Dimana hawa sejuk pegunungan dipadupadankan dengan taman-taman bunga, hampar danau, dan semaraknya suasana. Rapi tertib semua walau pengunjung tak terhitung jumlahnya.
Setelah menukar tiket masuk dengan segelas hot Cappucino, saya memandangi jam di ponsel, jam digitalnya menunjuk tepat di jam tiga sore, jelas itu. Wah, sesal mulai datang. Dengan waktu mendesak ke Maghrib, rasanya mustahil bisa menikmati semua yang tersaji di hadap mata dalam waktu yang sesingkat itu. Kita datangnya kesorean! Belum berkeliling pun, niat datang lagi suatu saat nanti sudah tercetus. Ngomong-ngomong, unik ya, tiket masuk yang terjangkau itu masih pula bisa ditukar dengan minuman. Minuman yang bisa dipilih untuk ditukar antara lain lemon tea, hot cappuccino dan hot chocolate.
Pertama, kita berkeliling, tak langsung mendatangi suguhan utama berupa pasar terapung tradisional yang katanya mirip di Thailand atau beberapa lokasi khas di Indonesia itu, kita justru terpesona dengan pemandangan yang ada. Lagipula Khansa terus menggenggam tangan dengan langkah kakinya sebagai komando, pertanda saya harus mengikuti kemana maunya. Ia yang sudah berjaket tebal itu sepertinya ikut terbius, ingin ikut berduyun dengan pengunjung lain menjelajahi spot demi spot di lokasi. Ia juga tak merengek ingin mencoba berbagai permainan anak yang tersedia, hanya ingin ikut rame-ramean saja, berjalan kesana kemari dengan track yang mudah dilalui, dengan taman-taman yang mengapit di kanan kirinya. Ya, track yang tersedia begitu runut, itu mempermudah kita menjelajah setiap lokasi.
Sembari berkeliling, saya buat mata menjelajah saja, menikmati senja di area wisata floating market, melihat-lihat fasilitas yang tersedia berupa area berfoto, area bermain anak, mushala, dan lainnya. Hingga didapat kesimpulan bahwa fasilitas yang tersedia di tempat wisata ini cukup baik dan lengkap seperti pertama; Mushalla yang nyaman dan bersih (dipisah pula untuk pria dan wanita). Jadi bagi sobat muslim yang ingin berkunjung dan berlama-lama di sini, jangan khawatir terlewat waktu shalat deh, sarana prasarana untuk beribadah tersedia dengan baik kok.
Hanyan untuk fasulitas yang kedua, toilet/WC, bagi saya ini jadi catatan, saya pibadi merasa toiletnya kurang! Tidak sebanding dengan jumlah pengunjung yang sangat banyak. Kita harus antribeberapa waktu untuk menggunakan fasilitas ini. Saya sendiri antri kurang lebih lima belas menit untuk sekedar buang air kecil, ditengah udara Lembang yang dingin, itu sungguh menyiksa! Hhe.
Lalu yang ketiga, ini yang paling banyak diburu, area berfoto! Hayo ngaku saja lah yang pernah main ke sini, datang ke Floating Market ini tujuan utamanya bukan untuk makan atau yang lainnya kan? Tapi hanya untuk berfoto kan? Hayo ngaku saja lah. Ya, tak heran memang, tempat wisata ini menyajikan pemandangan yang sangat indah di setiap sudutnya. Malah menurut saya pribadi hampir setiap sudut tempat di sini begitu instagramable, mulai dari pasar terapung, taman-taman, tepi danau, sampai area-area berfoto khusus seperti The Rock, dan lainnya. Empat jempol lah untuk fasilitas yang ketiga ini.
Lalu yang keempat, tempat kuliner atau makan, wah ini mah jangan ditanya ya, berbagai macam menu Indonesia, Asia, sampai Eropa ada di sini! Ditemani nyaman suasana yang ada, pastinya lidah dan hati kita sangat dimanjakan, membuat terlena jiwa! Tapi mesti diingat, sesuaikan semua itu dengan budget. Ya, karena variasi menu yang ada tentu bervariasi pula harganya, makin banyak yang ingin dinikmati tentu makin bengkak pula anggaran yang mesti disediakan.
Kelima, area bermain anak dan wahana lainnya. Di floating market ini banyak sekali tersedia area bermain anak seperti kereta api mini, taman kelinci, dan lain-lain. Ini tentunya membuat anak-anak kita betah berlama-lama di sini. Untuk yang ini mah perhitungannya sama dengan yang point ke empat ya, karena untuk setiap arena bermain memasang tarif yang berbeda dan kita harus merogoh kocek lagi.
Dan seperti pengunjung kebanyakan yang niatnya hanya ingin refreshing menikmati suasana yang tersaji, itu pula yang saya dan keluarga lakukan. Dengan ditemani jeprat-jepret di hampir setiap lokasi yang disinggahi, kami berkeliling terhanyut sajian pemandangan yang ada. Sedang makan, atau mencoba wahana ini itu jadi nomer ke sekian, yang penting berkeliling dulu, jalan-jalan! Nikmati sore di segar udara dan dingin yang menusuk tulang.
Dan, benar saja, asyik kami berkeliling tanpa sempat menikmati satu pun wahana yang ada, Maghrib sudah hampir tiba. Meski hari Sabtu Floating Market ini ditutup pukul 20.00, kami harus cepat berkemas karena perjalanan pulang ke Sumedang tak makan waktu sebentar. Apalagi, macet pasti masih mengintai kami. Tak apalah, terpenting, keluarga utamanya Khansa terlihat begitu menikmati, memang rekreasi juga ternyata punya peran penting bagi tumbuh kembang anak ya.
Meski kami tak sempat mencoba banyak wahana/permainan yang ada, dikutip dari wisatalembangbandung.com, berikut adalah tabel lengkap mengenai harga tiket masuk, biaya parkir, dan tiket wahana di Floating Market Lembang. Siapa tahu ada yang membutuhkan rujukan.
Meski kami tak sempat mencoba banyak wahana/permainan yang ada, dikutip dari wisatalembangbandung.com, berikut adalah tabel lengkap mengenai harga tiket masuk, biaya parkir, dan tiket wahana di Floating Market Lembang. Siapa tahu ada yang membutuhkan rujukan.
1. Harga tiket masuk plus parkir
NO
|
Hari dan Parkir
|
Harga Tiket
|
Keterangan
|
1
|
Senin-Jumat
|
Rp. 15.000
|
Jam buka : 09.00-17.00 WIB
|
2
|
Sabtu-Minggu
|
Rp. 15.000
|
Jam Buka : 09.00-20.00 WIB
|
3
|
Parkir Mobil
|
Rp. 30.000
|
|
4
|
Parkir Motor
|
Rp. 5000
|
NO
|
Nama Permainan/Wahana
|
Harga Tiket
|
Keterangan
|
1
|
Outbond Untuk Anak
|
Rp. 25.000
|
untuk 1 orang anak
|
2
|
Taman Kelinci
|
Rp. 20.000
|
untuk 1 orang anak
|
3
|
Taman Miniatur Kereta Api
|
Rp. 20.000
|
untuk 1 orang anak
|
4
|
Lokomotif Mini
|
Rp. 25.000
|
untuk 1 orang anak
|
5
|
Becak dan Mobil Mini
|
Rp. 20.000
|
untuk 1 orang anak
|
6
|
Mancing Magnet
|
Rp. 20.000
|
untuk 1 orang anak
|
7
|
Kampung Kandang
|
Rp. 20.000
|
untuk 1 orang anak
|
8
|
Jasa Penyebrangan Danau
|
Rp. 1000
|
sekali nyebrang
|
9
|
Kereta Air
|
Rp. 20.000/orang
|
Waktu ± 20 Menit
|
10
|
Paddle Boat
|
Rp. 30.000/orang
|
Waktu ± 30 Menit
|
11
|
Sepeda Air (Water Cycle)
|
Rp. 50.000/sepeda 2 orang
|
Waktu ± 30 Menit
|
12
|
Sampan (Dinghy)
|
Rp. 70.000/Sampan 4 org.
|
Waktu ± 30 Menit
|
13
|
Kano (canoe)
|
Rp. 50.000/kano 2 orang
|
Waktu ± 30 Menit
|
*harga pada tabel di atas bisa berubah sewaktu-waktu
Mungkin sekian tentang pengalaman saya berkunjung ke Floating Market ini, tentang harga tiket masuk, fasilitas, dan wahana permainan yang tersedia di Floating Market, Lembang. Semoga bermanfaat