Majalengka, apa yang pertama terlintas di benak sobat ketika mendengar nama kabupaten yang satu ini? Wah, tentunya banyak ya, mulai dari Gunung Ciremai, wisata paralayang di Paraland, keindahan terasering di Argapura, dan banyak lagi. Dan satu yang tentu paling diingat dan begitu happening saat ini adalah, Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati, yang menjadi landmark dari Kabupaten Majalengka.
Ya, dari dulu, kehadiran sebuah bandara di Majalengka memang sudah menjadi angan-angan masyarakat di sana (walapun sebenarnya sudah ada landasan udara di Lanud Sugiri Sukani, Ligung). Karenanya, dulu sebelum BIJB dibangun, keinginan untuk menghadirkan sebuah bandara itu diejawantahkan dalam pembangunan Taman Dirgantara di pintu masuk Kota Majalengka, tepatnya di Bundaran Munjul, Kec. Majalengka, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Berbicara tentang Taman Dirgantara Majalengka ini, di hari libur kemarin saya bersama istri dan anak berkesempatan untuk mengunjunginya, dan...memang keren! Saya sungguh terkagum karena baru kali itulah saya melihat sebuah pesawat tempur, secara langsung. Ya, karena pesawat tempur yang terdapat pada monumen ini bukanlah replika, melainkan pesawat tempur Sky Hawk yang disumbangkan TNI AU. Sekali lagi, Ini Pesawat tempur asli!! Maka tak salah jika banyak yang berbondong ingin melihat monumen yang diresmikan tanggal 24 April 2012 ini. Berlokasi di dekat Bundaran Munjul, monumen ini menjadi refleksi dari percepatan pembangunan bandara di Majalengka.
Dilengkapi dengan jogging track, dikelilingi oleh pohon-pohon yang rindang, monumen ini sebetulnya bukanlah sebuah tempat wisata, bahkan tempatnya berada pun hanya berupa bundaran persimpangan yang tak terlalu besar, tapi ia begitu banyak dikunjungi karena mempunyai daya tarik tersindiri untuk disinggahi. Terlebih bagi generasi milenial, ini adalah tempat yang sangat menarik untuk bernarsis ria, ber swa foto. Karenanya Taman Dirgantara ini kerap kerap kali dipenuhi para pengunjung hingga terkadang menjadi pusat kemacetan kota.
Emmm, kebetulan saya sendiri tak lama berada di sini. Hanya sekedar singgah untuk melanjutkan perjalanan kembali, Karenanya saya tak bisa bercerita begitu detail. Yang jelas, bagi saya monumen ini begitu mempesona.