Skip to main content
Insomnia Notes

follow us

Membaca Gratis Bersama Sapedah Baca

Sapedah Baca, Lapak Baca Mulai Disiapkan

Membaca Gratis Bersama Sapedah Baca - Sapedah Baca, yang dalam bahasa Indonesia berarti sepeda baca, sobat akan menemukan sepeda ini jika berkunjung ke Car Free Night atau Car Free Day di sekitaran alun-alun Sumedang pada Sabtu sore dan Minggu pagi. Sapedah baca tentu bukan sepeda yang bisa dijadikan tempat untuk membaca, karena sepedanya sendiri terparkir, bersandar di pagar atau di tempat lain, dekat dengan buku-buku yang semula dibawanya. Adapun buku-buku yang semula jadi muatan sepeda, sudah tersusun rapi dengan alas sederhana, mirip lapak milik pedagang kaki lima, di salah satu sudut alas buku itu terpampang sebuah lipatan kertas bertuliskan "Membaca Gratis".

Ipul Saepulloh, atau biasa dipanggil Ipul, adalah sosok yang menghadirkan buku-buku tersebut untuk dibaca para pengunjung CFN dan CFD Sumedang. Agar buku-bukunya bisa sampai ke depan mata pengunjung, ia mengayuh sepeda penuh muatan buku setiap Sabtu sore dan Minggu pagi dari arah Talun Kec. Sumedang Utara menuju Alun-alun Sumedang di Kec. Sumedang Selatan. Itu mulai dilakukannya sejak hari-hari pertama di bulan Ramadhan 2016 kemarin, dimana awalnya, niatan untuk membuka lapak baca mulai terbersit, ketika dirinya melihat banyak anak usia sekolah di sekitaran kontrakannya bermain begitu saja sepulang sekolah.

"Daripada pulang sekolah main-main enggak jelas, kan lebih baik membaca buku. Dulu pas Ramadhan, awalnya saya membuka lapak Sabtu dan Minggu sore, saya namain kegiatannya ngabuburead," Ujar Ipul ketika ditanya kapan ia mulai membuka lapak Sapedah Baca-nya.

Yang mengagumkan, jika kebanyakan orang membuka lapak di CFN dan CFD untuk membidik koin-koin dan lembar-lembar rupiah yang berkeliaran, maka tidak demikian dengan pemuda yang satu ini. Dengan judul "Membaca Gratis" di lipatan kertas yang sesekali bergoyang diterpa angin itu, tentu tak ada sedikitpun pundi-pundi rupiah yang masuk ke kantongnya, ia berderma dengan apa yang ia bawa. Datang ke CFD hanya untuk berolahraga, bersepeda, tapi sekalian saja membawa buku supaya bisa berbagi dengan yang lain, begitu katanya.

"Enggak, enggak mikir kesitu (ikut berjualan di CFD), uang mah bisa dicari lagi (dengan cara yang lain), disini berbagi saja dulu," Begitu Ipul yang kerap mengenakan iket kepala itu menjawab. Jawaban itu menegaskan, ia yang juga berwirausaha itu sama sekali tidak keberatan membagi waktu yang sebetulnya bisa ia pergunakan untuk usaha/bekerja.

Lapak Baca Mulai Ramai Didatangi Pengunjung CFD

Ketika ditanya darimana datangnya ide atau konsep "Sapedah Baca" untuk mengajak pengunjung CFD agar rajin membaca, ia menjawab itu berawal dari keinginan membuka sebuah taman baca di kontrakannya, tapi karena saat itu jumlah buku dan perlengkapan lainnya masih sangat kurang, maka Sapedah Baca menjadi pilihan untuk menyambung keinginan tersebut. Dan sejak saat itu mulailah ia membawa buku-buku koleksi pribadi, ditambah beberapa buku baru yang sengaja dibeli, untuk dihadirkan ke tengah riuhnya hari libur di Alun-alun Sumedang.

"Mulanya ya dari melihat anak-anak yang bermain sepulang sekolah itu, sayang waktunya dihabiskan untuk bermain. Saya pikir sepertinya bagus kalau membuat semacam taman baca, karena banyak anak-anak di sana. Tapi sekarang mah sudah ada (taman baca) walau sederhana, namanya Panti Baca Ceria. Bertempat di daerah Talun," Ungkapnya saat menjelaskan bahwa saat ini keinginannya membuka sebuah taman baca sudah mulai terwujud. Dan sekarang, Sapedah Baca justru menjadi bagian dari kegiatan taman baca Panti Baca Ceria yang dibuatnya itu.

Ketika ditanya kenapa tetap "melapak" walau taman baca yang diimpikannya sudah mulai terwujud, untuk tetap berbagi keceriaan di CFD, karena dari CFD juga donasi buku-buku mulai berdatangan, begitu ia yang gemar ngabolang itu menjawab. Dengan tetap setia meluangkan waktu untuk Sapedah Baca dan Panti Baca Ceria, makin kesini makin banyak yang mendonasikan buku, sehingga buku yang bisa dibawa menggunakan Sapedah Baca pun semakin bertambah.

Bahkan, menurut jejaka yang juga akrab dipanggil Ipul Newgelo itu, mereka yang mendonasikan buku bukan hanya dari Sumedang saja, tapi juga dari luar Sumedang. Sekarang, sekitar 100 buku ia bawa ke gelaran CFN dan CFD setiap minggunya. Sayang, semangatnya untuk berbagi kurang bersambut di setiap gelaran dimaksud.

"Kalau dilihat-lihat sih, antusiasme pengunjung (untuk ikut membaca) masih kurang. Tapi respon dari sekitar sejauh ini cukup bagus. Lagipula ini kan baru permulaan," Jawabnya dengan senyum menyirat rasa optimis.

****

Sebaik-baik manusia adalah ia yang memberi manfaat bagi orang lain, bagi sesama, bagi lingkungan sekitar, begitu sabda baginda Muhammad SAW, begitu pula kata pepatah. Seperti yang Kang Ipul lakukan, untuk demikian tentu bisa kita lakukan dengan berbagai cara, dengan apa yang kita mampu, dengan apa yang kita bisa, untuk menjadi sebaik-baik manusia.

Bagi sahabat yang ingin ikut mendonasikan buku guna mendukung Sapedah Baca dan Panti Baca Ceria, donasi bisa dikirim ke alamat di bawah ini dengan terlebih dahulu menghubungi email atau nomor kontak yang tertera. Donasi yang diterima hanya dalam bentuk buku.

Gang Perikanan No.08 RT07 RW03, Kel. Talun, Kec. Sumedang Utara

Email : sapedahbaca@gmail.com - Ponsel : 085340802892

Note : Di domain blog saya yang sebelumnya (www.wewengkonsumedang.com), artikel ini diterbitkan dalam judul post "Membaca Gratis Bersama Sapedah Baca" dengan link sebagai berikut ; "http://www.wewengkonsumedang.com/2016/08/membaca-gratis-bersama-sapedah-baca.html

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar