Skip to main content
Insomnia Notes

follow us

Asal Mula Nama Jalan Pagar Betis

Pemandangan di Desa Cipancar, Jalan Pagar Betis

Jalan Pagar Betis adalah nama salah satu jalan yang berada di sekitaran Sumedang kota, ia berada hanya beberapa meter saja dari alun-alun kota Sumedang. Jalan ini membentang dari Kelurahan Cipameungpeuk sampai ke batas akhir Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan. Sobat pasti ada yang sedikit heran dengan nama jalan ini, karena nama jalannya sedikit unik yaitu "Pagar Betis" yang bisa diartikan sebagai penjagaan yang ketat, yang juga menyangkut kewaspadaan dan perlawanan.

Ternyata ada sejarah dibalik penamaan jalan tersebut menjadi Jalan Pagar Betis, dimana sejarahnya tidak jauh dari arti pagar betis itu sendiri. Berikut asal mula nama Jalan Pagar Betis ;

Asal Mula Jalan Pagar Betis

Jaman dulu, jaman pemberontakan DI (Darul Islam), daerah Cipameungpeuk dan sekitarnya pernah diserbu oleh kelompok pemberontak tersebut. DI sendiri dikenal sebagai kelompok atau gerombolan yang sering merampok atau menjarah harta benda milik warga. Gerombolan ini awalnya berasal dari daerah Garut.

Saat itu, masyarakat yang daerahnya diserbu dan dijajah oleh gerombolan DI hidupnya sangat sengsara, termasuk warga di daerah Cipameungpeuk dan sekitarnya yang juga diserbu gerombolan DI. Apa saja yang mereka punya akan dirampas oleh gerombolan tersebut, mulai dari beras, pakaian, hingga hewan peliharaan dirampas habis sampai warga tidak mempunyai apa-apa. Kelompok ini terkenal bengis, mereka tak segan menyiksa dan membakar rumah siapapun yang berani melawan mereka.

Mereka akan semakin beringas jika mendapati seseorang yang memakai atau mempunyai baju berwarna hijau atau loreng, orang itu akan langsung digorok, dihabisi. Ini bukan dongeng, ini merupakan riwayat sejarah bangsa Indonesia yang sangat getir. Memang memalukan gerombolan ini berlindung dibalik nama Islam, karena Islam sama sekali tidak mengajarkan perilaku yang kejam seperti yang dipraktekkan DI, sebagai muslim tentu kita tidak akan ridho nama Islam tercoreng karena kebiadaban DI.

Semakin lama, warga semakin sengsara dan marah terhadap perilaku gerombolan itu. Lalu, pada saat-saat yang pas, ketika kelompok DI lengah, warga berinisiatif mengadakan gerakan pagar betis sebagai perlawanan dan juga pertahanan terhadap gerombolan itu. Gerakan pagar betis ini mempunyai anggota yang sangat banyak, mencapai ribuan, yang terdiri dari lelaki baik muda maupun tua. Sementara perempuan, tidak diizinkan mengkuti gerakan tersebut.

DI yang telah bercokol di daerah itu kemudian dihadang oleh benteng perlawanan yang dinamakan pagar betis tersebut. Semenjak saat itu, gerombolan DI dilawan oleh ribuan warga dengan gerakan pagar betisnya. Cara perlawanan itu ternyata sangat efektif, taktik yang sangat jitu, DI akhirnya menyerah dan mengaku kalah, dan mereka pun akhirnya pulang ketempat asalnya di Garut.

Sekarang, nama gerakan pagar betis diabadikan dalam nama jalan, Jalan Pagar Betis, untuk mengingat perjuangan para pejuang jaman dulu yang sangat berjasa dalam melawan dan mengusir gerombolan

Narasumber : Sesepuh, Bp. Yaya (1903) - Dusun Ciawi, Gunasari

*digubah dari liesganesti.blogspot.com

Note : Di domain blog saya yang sebelumnya (www.wewengkonsumedang.com), artikel ini diterbitkan dalam judul post "Asal Mula Nama Jalan Pagar Betis" dengan link sebagai berikut ; "http://www.wewengkonsumedang.com/2015/10/asal-mula-nama-jalan-pagar-betis.html"

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar