Skip to main content
Insomnia Notes

follow us

Benteng Darmaga, Taktik Pertahanan Belanda

Benteng Darmaga di Daerah Darangdan

Benteng Darmaga, merupakan salah satu benteng peninggalan Belanda yang ada di kabupaten Sumedang. Benteng Darmaga ini terletak di daerah Darangdan, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Sumedang Utara.

Pertama kali admin melihat bangunan Benteng Darmaga ini, admin merasa takjub sekaligus juga merasa sedih. Admin takjub melihat konstruksi benteng yang masih kokoh berdiri hingga saat ini walaupun tidak dirawat, dengan tinggi kurang lebih 6 meter benteng ini menjulang tinggi di tengah arus sungai Cipeles. Dan disisi lain admin juga merasa sedih, lebih tepatnya menyayangkan, bagaimana tidak, Benteng Darmaga, bangunan yang mempunyai nilai sejarah ini seolah disia-siakan begitu saja dan tidak dirawat, begitu kotor dan banyak sampah tersangkut dibawahnya.

Memang dari semua benteng peninggalan Belanda yang ada di Sumedang, hanya dua saja yang dirawat dan dipelihara oleh pemerintah setempat yaitu benteng yang berada di Gunung Kunci dan di Gunung Palasari. Pertanyaannya, kenapa tidak semuanya dirawat? karena tentu ini merupakan aset bagi Sumedang sendiri, bisa dijadikan andalan bagi wisata minat khusus.

Benteng Darmaga di Daerah Darangdan

Tempat admin mengambil gambar Benteng Darmaga ini cukup terbatas, sehingga gambar yang bisa admin ambil pun jadi terbatas seperti bisa dilihat diatas. Admin tidak bisa bebas menginjak tanah tempat admin berpijak karena mengambil gambar ini tepat di sebuah pemakaman, kalau tidak salah namanya pemakaman Gendeng Astana.

Benteng Darmaga ini berada di tengah-tengah arus sungai Cipeles blok Darangdan, mungkin itu juga yang menjadikan nama benteng ini Benteng Darmaga (Dermaga), karena ada sangkut pautnya dengan air. Sungai Cipeles adalah sungai yang membelah Sumedang kota, dengan berbagai fungsinya tentunya sungai ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat Sumedang tempo dulu sampai sekarang, apalagi posisinya sangat strategis yaitu melewati dan membelah pusat kota Sumedang.

Belanda sangat cerdik dalam memanfaatkan sungai ini demi kepentingannya, untuk mempertahankan eksistensi mereka di tanah Sumedang mereka membangun Benteng Darmaga di Darangdan ini penuh perhitungan dengan teknologi yang mereka miliki saat itu. Benteng ini dibuat dengan pintu-pintu air untuk mengatur aliran air Sungai Cipeles yang merupakan urat nadi kehidupan masyarakat Sumedang, atau dengan kata lain mereka mengatur masyarakat Sumedang supaya manut lewat pasokan air.

Jika rakyat Sumedang memberontak, maka dengan mudah mereka bisa mengatasinya dengan cara menutup buka semua pintu air di Benteng Darmaga ini. Namun itu bukan fungsi utamanya, konon tujuan utama benteng ini dibuat adalah untuk menghambat gerak pasukan sekutu yang datang ke Sumedang pada masa perang Dunia I, dengan cara menutup semua pintu air dan meluberkan air ke semua penjuru kota sehingga pasukan sekutu akan sulit melakukan pergerakan jika datang ke Sumedang.

Namun jika pasukan sekutu datang ke Sumedang dan semua pintu air di Benteng Darmaga ini ditutup, dampak pada penduduk pribumi pun tidak kalah hebat, malah mungkin lebih parah dari hanya sekedar menghambat pergerakan karena dengan ditutupnya semua pintu air di Benteng Darmaga ini, maka aliran air akan terbendung dan pada akhirnya akan meluap melimpah menggenangi wilayah kota Sumedang dimana semua kegiatan masyarakat banyak betumpu disitu. Air yang meluber pun bisa merusak sawah, tanaman, dan harta lain milik penduduk yang berarti juga mempengaruhi dan merusak ketahanan pangan serta kehidupannya.

Dari Benteng Darmaga ini, di kejauhan terlihat Gunung Palasari tempat dimana benteng peninggalan Belanda lainnya berada yang mungkin akan menjadi tujuan admin selanjutnya, karena jujur saja dengan mendatangi satu-persatu benteng-benteng peninggalan Belanda ini memberikan sensasi tersendiri yang tidak bisa diungkap dengan kata-kata, karena jika kita mau merenunginya, saksi bisu peninggalan sejarah kadang bisa bercerita lebih banyak dan menerbangkan imajinasi kita ke masa lalu, dibanding dengan hanya melihat atau membaca kisahnya dari berbagai media.

Gunung Palasari Dilihat Dari Benteng Darmaga

Note : Di domain blog saya yang sebelumnya (www.wewengkonsumedang.com), artikel ini diterbitkan dengan judul "Benteng Darmaga, Taktik Pertahanan Belanda" dengan link sebagai berikut ; "www.wewengkonsumedang.com/2014/02/benteng-dermaga-taktik-pertahanan.html"

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar