Skip to main content
Insomnia Notes

follow us

Tanjakan Cinta, Jatuh Cinta? Atau Bangun Cinta??


Tanjakan Cinta, Universitas Padjadjaran

Tanjakan cinta, tentu ini bukan Tanjakan Cinta yang ada di Semeru dekat Ranu Kumbolo, Tanjakan Cinta yang ini berada di Kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Entah darimana nama Tanjakan Cinta ini berasal dan darimana pula karuhun-karuhun (sesepuh) mahasiswa disini dulu mendapatkan ide nama tersebut untuk tempat ini. Tanjakan Cinta ini adalah persimpangan dari arah gerbang baru menuju arah Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) serta fakultas-fakultas lain yang ada dibelakangnya. Universitas Padjadjaran ini berada di Kecamatan Jatinangor, dekat dengan perbatasan Kabupaten Sumedang dengan Kabupaten Bandung.

Tapi mungkin bukan tempat ini yang ingin admin ceritakan lebih mendalam, hanya meminjam nama atau istilahnya saja yaitu "Tanjakan Cinta". Untuk pertama kalinya admin mengambil tema tentang cinta di blog ini, walaupun sebenarnya admin kurang suka juga kalau membahas tentang cinta-cintaan karena biasanya hal ini sangat sensitif dan setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda tentang cinta (terhadap lawan jenis) ini, walaupun intinya sama yaitu bermuara pada yang namanya kasih sayang.

Ketika fenomena tentang istilah "galau" belakangan ini merebak dikalangan ABG dan anak-anak muda, admin tidak begitu peduli karena mungkin memang sudah bukan fasenya lagi, dan menganggap hal tersebut hanya istilah-istilah yang lebih ekspresif dari ABG sekarang saja.

Hal tersebut admin anggap biasa dan mungkin wajar terjadi pada mereka yang disatu sisi baru merasakan suka terhadap lawan jenis tapi disisi lain belum siap betul secara mental, dimana dorongan-dorongan rasa yang ada pada saat itu biasanya terasa begitu menggebu-gebu dan disaat yang sama mental dan pastinya juga material belum siap maka sering muncul gejala-gejala sikap yang lain dari biasanya yaitu "galau" tadi.

Mungkin "galau" nya ABG ini masih bisa dibilang wajar dan mungkin memang tidak bisa dihindari, karena memang bagian dari fase atau masanya mereka berkembang dan mengenal lawan jenis, tinggal tanggung jawab kita selaku orang tua, saudara, dan mereka yang lebih mengerti untuk mengarahkannya. Tapi bagaimana jika "galau" ini hinggap pada mereka yang sudah baligh, bahkan sudah mampu secara mental dan material untuk menikah?? nah mungkin yang seperti ini yang harusnya membuat kita prihatin. Dan hal itu juga yang membuat admin jadi terinspirasi menulis tentang hal ini, karena memang sekarang sepertinya itu banyak terjadi, contohnya pun tidak perlu kita cari jauh-jauh,, misal kita tengok saja akun facebook kita pasti kita jumpai status-status yang sudah terkena wabah galauisasi disana.

Jatuh cinta, semua orang pasti mengalaminya selaku manusia, tapi bangun cinta tentunya tak semua orang bisa dan hanya orang yang benar-benar seriuslah yang bisa melakukannya, karena prosesnya begitu panjang bahkan hingga tarikan nafas terakhir. Meminjam istilah "Tanjakan Cinta", cinta terhadap lawan jenis kalau memang benar-benar cinta maka perjalanan yang akan dilalui pasti akan menanjak dan penuh tantangan, kita semua tentunya paham akan hal itu, lalu apakah perjalanan yang penuh tantangan ini akan bisa dilalui hanya dengan jatuh cinta?? tentu tidak, kita harus mulai "bangun" cinta untuk mewujudkan semua dan menggapai keindahannya.

Kita lihat sejenak ciri-ciri orang yang sedang jatuh cinta dan bangun cinta diantaranya adalah;

1. Ciri-ciri orang yang sedang jatuh cinta diantaranya :
dihatinya hanya ada si dia
imajinasinya selalu dipenuhi tentang si dia
begitu senang jika berdekatan dengan dia, dan begitu bersedih jika berpisah
rela melakukan apa saja demi si dia, sering galau, dll

2. Ciri-ciri orang yang sedang bangun cinta diantaranya :
segera mempersiapkan diri baik secara ilmu dan materi untuk mewujudkan cintanya dalam sebuah ikatan yang sah,
imajinasi dan pikirannya adalah tentang keinginan kuat untuk bisa menghindari dosa terhadap lawan jenis yang tidak sah, yaitu dengan cara menikah
dengan niat yang tulus, rela mengorbankan kebebasannya dan menggantinya dengan sebuah ikatan dan keterikatan yang semata-mata hanya untuk beribadah kepada-Nya,
tidak ada kata galau, sedikit galau saja dia akan teringat kembali niatan awalnya dan itu justru akan membuatnya lebih terpacu untuk segera mewujudkan niatannya tersebut, dll

Mungkin itu sedikit ciri perbedaan antara orang yang sedang jatuh cinta dan yang sedang berusaha bangun cinta, dan admin yakin masih banyak lagi ciri lainnya yang tidak mungkin dituliskan satu persatu...admin sendiri masih hijau dalam hal cinta-cintaan ini dan admin yakin sobat semua tentunya jauh lebih paham.

Dilihat cirinya secara sepintas saja tentunya sudah jauh berbeda orang yang hanya jatuh cinta dengan yang bangun cinta ini, sesuai kata "jatuh bangun", berarti bangun cinta ini adalah tahapan selanjutnya setelah jatuh cinta yaitu berusaha mewujudkan cinta itu dalam sebuah ikatan pernikahan sesegera mungkin jika dia memang sudah baligh (apalagi kalau sudah mampu secara material), karena sudah darisananya orang yang jatuh itu harus cepat bangun, kalau tidak mau bangun-bangun? tentu hanya membuat repot orang lain.

Kalau diperhatikan, dan pernah admin alami sendiri juga, kelihatannya kita yang mempunyai kekasih lebih banyak murungnya daripada cerianya ketika kita menjalani hubungan. Dan tampaknya rela menjalani hidup seperti itu selama berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, sedihnya, itupun belum tentu berjodoh sampai menikah dengan pasanganrnya, sungguh sangat disayangkan bukan?? rugi waktu, tenaga, pikiran, materi, dan lain-lain. Padahal kalau segera bangun cinta mungkin akan lain ceritanya, dan setelah menikah tentunya bangun cinta ini harus terus dijalankan secara kontinyu sampai tarikan nafas terakhir, kalau tidak, pasti pernikahannya juga berakhir.

Akhir kata, walaupun coretan admin ini tidak jelas ujung pangkalnya dan kurang tertata dengan baik juga alurnya, intinya pendek saja yaitu kalau sudah cukup umur sudah baligh apalagi materi sudah cukup, lebih baik segera menikah sesuai anjuran Rasulullah SAW, tidak usah terlalu khawatir juga tentang kedepannya karena rezeki sudah Allah atur dan Dia tidak mungkin mendzalimi hambanya yang berusaha mentaati-Nya. Kalau memang seseorang yang dekat dengan sobat saat ini tidak serius dan tidak bisa diajak sesegera mungkin membangun cinta yang benar-benar diridhoi Allah, lebih baik tinggalkan dan segera cari yang baru, yang serius yang mau membangun cinta dengan sobat.

"Jika orang yang kamu cintai tidak menempatkanmu sebagai masa depannya, itulah saatnya kamu menempatkan dia sebagai masa lalumu,"

"Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan)” (HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah)

Sabda Rasululloh: ”Tiga orang yang memiliki hak atas Allah menolong mereka : seorang yang berjihad di jalan Allah, seorang budak (berada didalam perjanjian antara dirinya dengan tuannya) yang menginginkan penunaian dan seorang menikah yang ingin menjaga kehormatannya.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim dari hadits Abu Hurairoh)

Note : Di domain blog saya yang sebelumnya (www.wewengkonsumedang.com), artikel ini diterbitkan dengan judul "Tanjakan Cinta, Jatuh Cinta? Atau Bangun Cinta??" dengan link sebagai berikut ; "http://www.wewengkonsumedang.com/2013/10/tanjakan-cinta-jatuh-cinta-atau-bangun.html"

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar