Skip to main content
Insomnia Notes

follow us

Kapan Normalnya Bayi Mulai Belajar Berjalan?

Khansa (telungkup) dan kakak sepupunya

Kapan normalnya bayi/anak mulai belajar berjalan? Pertanyaan seperti ini pastinya pernah terlintas di pikiran para orang tua baru, alias yang baru pertama memiliki anak. Setelah beberapa bulan menimang si buah hati, lalu si kecil mulai aktif, bisa duduk, dan merangkak-rangkak atau mulai menyeret-nyeret tubuhnya di lantai, setelah semua itu lama berlalu pasti akan timbul pertanyaan, "kapan anakku akan mulai belajat berjalan ya?"

Ya, seperti yang pernah saya alami, khawatir anak terlambat berjalan! Apalagi anak saya, Khansa, tidak melalui fase merangkak. Dulu, setiap kali akan merangkak dia selalu terjatuh, walhasil ia hanya bisa menyeret-nyeret tubuh mungilnya untuk pindah dari satu tempat ke tempat lain. Wah, bingung juga kala itu, di usia merangkak dia belum juga bisa merangkak. Bagaimana nanti tahap selanjutnya (berjalan)? Bertanya pada orang tua dan lainnya, jawabannya kebanyakan tidak memuaskan rasa penasaran.

Saya makin gusar, ketika sang nenek selalu membanding-bandingkan Khansa dengan kakak sepupunya yang sudah mulai bisa berjalan. Padahal umur mereka, Khansa dan kakak sepupunya itu berbeda sekitar tiga bulan. Dari situ saja padahal sudah bisa diterka, perkembangan motorik si kakak sepupu pastilah sudah lebih baik.

Mungkin, neneknya kala itu hanya fokus melihat ukuran tubuh/fisik, beliau sepertinya sama sekali tidak melihat/lupa bahwa usia kedua cucunya itu berbeda, hhe. Memang, untuk ukuran bayi Khansa dulu terhitung bongsor, tubuhnya sama besar dengan kakak sepupunya yang lebih tua beberapa bulan itu, bahkan mungkin sedikit lebih besar. Karena itu mungkin neneknya heran, kenapa ia (Khansa) masih saja menyeret-nyeret tubuh tak jelas sedang kakak sepupunya sudah mulai lancar berjalan, karena secara kasat mata mereka sama besar.

Namanya nenek memang hampir selalu cerewet, bukan begitu? Tentu kami paham, itu saking sayang dan peduli pada cucunya. Tapi kadang itu juga yang membuat kami orang tuanya jadi salah tingkah dan tidak enak hati, apalagi kami termasuk orang tua baru yang memang belum tahu apa-apa, belum banyak pengalaman mengurus anak.

Lewat setahun. Khansa belum juga menunjukkan tanda-tanda akan bisa berjalan, merangkak pun dia masih belum bisa merangkak dengan benar, alamak, terbayang kan bagaimana nenek yang sayang sekali sama cucunya itu terus bertanya, kenapa? harus dibagaimanakan? apa tidak akan apa-apa? sudah dipancing (berjalan) belum? sudah bagaimana saja usahanya (kami)? dan lain-lain.

Barulah, ketika Khansa menginjak tiga belas bulan, beliau neneknya itu akhirnya bersujud sambil menangis, akhirnya Khansa mau mulai belajar berjalan! Bahkan dia bisa langsung melangkah dua, tiga, sampai empat langkah. Neneknya tampak begitu bahagia dan bersyukur. Lewat seminggu dua minggu dari saat itu, Khansa sudah lancar berjalan, fase merangkaknya hanya sebentar.

Hemmm, kalau diingat lagi, kakak sepupunya juga mulai bisa berjalan di usia tiga belas bulan. Jadi mungkin idealnya/normalnya bayi/anak mulai belajar berjalan itu memang disekitaran umur tiga belas bulan, mungkin, itu yang saya lihat dari dua bayi kemarin, Khansa dan kakak sepupunya. Jadi, jangan hanya lihat fisik si bayi saja, jangan terlalu khawatir, dan yang seimbanglah jika akan mencari pembanding :)

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar