Skip to main content
Insomnia Notes

follow us

Menikmati Suasana Berbeda di Rest Area Gendéng

Salah satu pedagang Sedang Membuat Karedok di Rest Area Gendéng

Rest Area Gendéng, rest area yang sudah ada sejak tahun 1985 ini berdiri di lahan Perhutani yang berada di Dusun Bantargintung, Desa Karyamukti, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang. Tempat peristirahatan di Jalan Raya Tomo-Sumedang Km 29 dan berada di jalur tengah ini memadukan nuansa hutan dan sungai yang menjadikannya mempunyai ciri khas tersendiri, yang tetap bisa memberikan rasa sejuk dan rileks walau tempatnya berada di tepian jalan nasional.

Sebetulnya, sebagaimana kebanyakan rest area, Gendéng tidak mengedepankan konsep wisata seperti halnya tempat-tempat wisata pada umumnya. Hanya saja, tempatnya yang mengadaptasi dan mengedepankan nuansa alam menjadikannya hampir mirip dengan Wana Wisata. Walau barada di tepi jalan nasional yang ramai oleh kendaraan, tempat ini tetap bisa memberikan rasa sejuk karena diapit oleh hutan jati dan Sungai Cimanuk, salah satu sungai besar yang ada di Jawa Barat. Dengan begitu, pengunjung bisa beristirahat sambil menikmati udara segar dan desiran angin, perpaduan rimbunnya hutan jati dan semilir angin di tepi sungai.

Pengunjung tak perlu takut tersapu aliran Sungai Cimanuk karena tempatnya menjorok ke daratan, dan ada sebagian yang yang berada di atas sungai dengan menggunakan penyangga-penyangga yang kokoh. Warung-warung berada diantara deretan pohon mahoni yang rapat, ini menjadikan rest area Gendéng semakin terasa teduh dan segar, dan tentu bisa merecharge para pengendara yang telah penat mengemudikan kendaraannya.

Di sini, pengunjung bisa beristirahat sambil selonjoran di dipan bambu yang tersedia di dalam warung, ya, warung-warung di sini mayoritas dibuat dari bambu dan menggunakan atap dari jerami, dilengkapi dengan dipan-dipan bambu yang dialasi karpet/tikar, hal itu tentu membuat pengunjung merasa semakin dekat dengan alam. Warung-warung yang bederet rapi di sepanjang bantaran sungai juga menjadi ciri khas tersendiri bagi kawasan rest area ini, ada sekitar 30 warung/kios yang cukup luas sehingga pengunjung bisa selonjoran sambil menikmati sajian kulinernya. Bagi mereka yang benar-benar lelah bahan bisa tiduran di sini.

Kuliner yang disajikan di sini sebenarnya sederhana, setiap warung menyajikan menu yang hampir seragam, tidak jauh dari kelapa muda, lotek, karedok, dan kuliner khas Sunda lainnya, sementara hidangan pelengkapnya adalah ayam bakar, bakso, mie ayam, dan sebagainya yang juga banyak dijajakan di tempat lain. Dari kesemua pilihan kuliner yang ada, pengunjung kebanyakan biasanya memilih lotek/karedok dan kelapa muda/dawegan karena dirasa pas dengan suasana alam yang disajikan.

Sepi Pada Hari-hari Biasa

Kawasan Gendéng biasanya ramai dikunjungi pada musim-musim tertentu, seperti pada musim liburan ataupun mudik dan arus balik Idul Fitri. Pada musim arus balik, menurut salah seorang pedagang, setiap warungnya bisa memperoleh omset sampai 2 juta rupiah per-harinya, namun sayangnya pengunjung sepi pada hari-hari biasa. Masih menurut pedagang yang sama, tempat tersebut perlu penataan agar lebih indah dan menarik, dan tentu harus lebih dipromosikan agar semakin dikenal.

Note : Di domain blog saya yang sebelumnya (www.wewengkonsumedang.com), artikel ini diterbitkan dalam judul post "Menikmati Suasana Berbeda di Rest Area Gendéng" dengan link sebagai berikut ; "http://www.wewengkonsumedang.com/2015/08/menikmati-suasana-berbeda-di-rest-area.html"

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar