Skip to main content
Insomnia Notes

follow us

Panakawan, Penebar Canda Dalam Cerita

Tokoh Panakawan Wayang Golek
Dari Kiri Ke Kanan : Semar, Dawala, Cepot, Gareng
Image By : desakaliangsana.blogspot.com

Bagi sobat yang suka menonton wayang golek tentunya sudah tidak asing lagi dengan tokoh-tokoh panakawan wayang golek yang sedang berpose diatas, kalau diurut dari kiri ke kanan nama dari tokoh-tokoh wayang golek diatas adalah Semar, Dawala, Cepot, dan Gareng. Bagi kebanyakan pecinta wayang golek, kemunculan tokoh-tokoh diatas dalam sebuah pertunjukan wayang sangatlah dinantikan, bahkan banyak yang menonton wayang golek hanya untuk melihat aksi-aksi lucu mereka saja.

Banyak yang menunggu kemunculan mereka ditengah cerita karena tingkah jenaka para Panakawan ini mencairkan suasana cerita wayang yang serius, mereka kerap melontarkan kata-kata yang lucu dan candaan di tengah-tengah jalinan cerita, guyonan-guyonan para Panakaawan ini lebih bisa mengobati stress dibandingkan dengan cerita wayang goleknya sendiri. Mengutip dari Wikipedia :

"Panakawan atau punakawan (KBBI) adalah sebutan umum untuk para pengikut kesatria dalam khasanah kesusastraan Indonesia, terutama di pulau Jawa. Pada umumnya para panakawan ditampilkan dalam pementasan wayang, baik itu wayang kulit, wayang golek, ataupun wayang orang sebagai kelompok penebar humor untuk mencairkan suasana. Namun di samping itu, para panakawan juga berperan penting sebagai penasihat nonformal kesatria yang menjadi asuhan mereka"

Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tokoh Panakawan selain sebagai pengiring dan penasihat para ksatria, peran mereka juga ditujukan untuk mencairkan suasana dengan guyonan-guyonan ditengah kisah yang sedang diceritakan dalam pertunjukan wayang, dimana dalam pertunjukan wayang golek sendiri biasanya berkisah tentang epic Mahabharata atau Ramayana yang berlatar serius bahkan kadang menyedihkan. Berikut adalah tokoh Panakawan dalam Wayang Golek :

1. Semar

Tokoh Panakawan yang pertama bernama Semar, tokoh ini sebenarnya adalah penjelmaan Dewa Batara Ismaya, namun dalam lakonnya menjadi panakawan ia menjelma menjadi seorang tokoh bernama Semar Badranaya. Dalam cerita wayang golek Semar mempunyai istri bernama Sutiragen yang merupakan putri dari Kerajaan Sekarumbe, dari istrinya tersebut Semar mempunyai tiga orang anak yaitu Cepot, Dawala, dan Gareng, ketiga anaknya ini menjadi tokoh panakawan lain selain dirinya.

Secara fisik, Semar berkulit hitam dan berwajah putih, kulit yang hitam difilosofikan hitam-hitam kulit mangis, dimana kulit manggis yang sudah menghitam tandanya sudah matang, dan wajahnya yang putih difilosofikan sebagai hati yang suci dan bersih, jauh dari sifat-sifat buruk manusia.

Tokoh Punakawan Wayang Golek
Dawala, Cepot, Gareng
Image By : en.wikipedia.org

2. Cepot

Tokoh Panakawan yang kedua bernama Cepot. Cepot adalah anak pertama dari Semar, sebenarnya dia adalah seorang pangeran bernama Astrajingga yang mewujud menjadi seorang tokoh yang humoris dan suka ngabodor (ngebanyol), Cepot tak pandang bulu dalam melontarkan candaan-candaannya, tak peduli siapa yang ada dihadapannya mulai dari sesama panakawan, ksatria, sampai raja. Namun candanya bukan sembarang canda karena candaannya pasti mengandung petuah ataupun kritik sosial terhapad peristiwa kekinian.

Secara fisik Cepot berwarna merah, konon katanya warnanya ini mencerminkan namanya Astrajingga, dimana astra berarti sastra/tulisan dan jingga berarti merah, filosofinya adalah karakter atau perbuatan buruk atau jelek, seperti nilai raport sekolah yang berwarna merah berarti nilainya jelek, admin kurang tahu kenapa filosofinya demikian tapi kalau tidak salah waktu kecil saya pernah mendengar bahwa Cepot ini sebenarnya adalah dewa yang dihukum karena kesalahannya/perbuatan buruknya, dan untuk menebus kesalahannya tersebut dia dihukum dalam bentuk dan rupa Cepot, dengan itu ia belajar bersikap baik dan ramah bahkan sering bercanda, tapi entahlah, itu hanya sepengetahuan dan seingat admin saja. Cepot adalah tokoh rekaan dalang fenomenal almarhum Asep Sunandar Sunarya, suaranya sebagai Cepot pun menjadi ciri khas dan sangat sulit disamai oleh dalang-dalang lainnya.

3. Dawala

Tokoh Panakawan yang ketiga bernama Dawala. Dawala adalah anak kedua dari Semar dan Sutiragen, atau anak kedua dari tiga bersaudara Cepot, Dawala, dan Gareng. Dawala mempunyai ciri khas hidung yang panjang dan mempunyai sifat yang lebih bijak daripada Cepot, ketika Cepot emosi dialah yang sering menenangkannya, dan layaknya adik kakak Dawala ini hampir selalu menemani Cepot kemanapun ia pergi dan tak segan menolongnya jika Cepot mengalami kesulitan.

4. Gareng

Tokoh Panakawan yang keempat bernama Gareng. Gareng adalah anak bungsu dari pasangan Semar dan Sutiragen atau anak ketiga dari tiga bersaudara. Tidak seperti kakaknya Cepot dan Dawala yang hampir selalu bersama-sama kemanapun, Gareng biasa diam di rumah bersama ibunya Sutiragen untuk membantunya mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah. Gareng mempunyai ciri khas hidung yang pesek dan besar.

Note : Di domain blog saya yang sebelumnya (www.wewengkonsumedang.com), artikel ini diterbitkan dengan judul "Panakawan, Penebar Canda Dalam Cerita" dengan link sebagai berikut ; "http://www.wewengkonsumedang.com/2014/12/panakawan-penebar-canda-dalam-cerita.html"

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar