Skip to main content
Insomnia Notes

follow us

Cerecet Jawa, Fauna Identitas Sumedang

Burung Cerecet Jawa

Selama tinggal di Sumedang, rasa-rasanya dulu admin terhitung sering melihat burung jenis ini menclak menclok baik di alam liar ataupun sebagai burung peliharaan dalam sangkar, burung ini bernama burung cerecet jawa yang mempunyai nama ilmiah psaltria exillis. Burung yang mempunyai bulu berwarna cokelat dan abu abu kusam ini hidup di hutan-hutan pegunungan di Jawa, ia mempunyai ciri khas berupa ukuran tubuhnya yang sangat kecil atau mungil dimana panjang tubuh dari kepala sampai ekornya hanya berukuran 8 cm, dan kalau diukur tanpa mempertimbangkan keberadaan ekor (kepala - tunggir) kira-kira panjangnya hanya 5cm, dengan ukurannya yang mini ini burung cerecet jawa tercatat sebagai burung endemik terkecil di Pulau Jawa.

Ukuran mininya ini konon sama seperti ukuran burung terkecil di dunia yang berasal dari Kuba, yaitu bee hummingbird atau kolibri lebah. Karena ukurannya yang imut dan sangat kecil tersebut, orang sunda sering menyebutnya sebagai burung siki nangka (biji nangka) karena memang ukurannya hanya sebesar biji nangka.

Cerecet Jawa ini adalah burung endemik di pulau jawa, dalam artian ia tidak ditemukan ditempat lain kecuali dipulau jawa, ia bisa ditemukan di hutan-hutan yang terdapat di sepanjang pegunungan Jawa Barat dan Jawa Tengah, di Jawa Barat sendiri burung ini banyak dijumpai di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kebun Raya Cibodas, dan Sumedang.

Burung cerecet jawa merupakan fauna identitas Kabupaten Sumedang, admin baru mengetahui hal tersebut belum lama ini secara kebetulan dari artikel-artikel yang dibaca. Namun sayang, karena litelatur dan referensi bacaan yang minim, dan admin pun belum sempat mencari tahu lebih banyak, admin tidak mengetahui secara pasti kenapa burung cerecet jawa atau burung siki nangka ini dijadikan fauna identitas kabupaten Sumedang.

Burung Cerecet Jawa

Burung ini termasuk jenis burung yang sangat aktif, mereka hidup berkelompok dalam jumlah kecil dimana sehari-harinya mereka mencari serangga kecil dan biji-bijian untuk makan, mereka mencari makan biasanya tidak jauh dari ranting pohon, semak-semak, sampai ke permukaan tanah. Ketika memasuki musim kawin mereka akan memisahkan diri dari kelompoknya dan memilih berduaan dengan pasangannya, dan pada musim berkembang biak burung ini banyak ditemukan di hutan-hutan konifer, hutan-hutan di pegunungan, hutan cemara, atau di pinggiran hutan. Keberadaan burung ini dialam liar masih sangat banyak dan termasuk kategori aman sehingga tidak termasuk binatang yang dilindungi oleh undang-undang.

Reff : omkicau.com

Note : Di domain blog saya yang sebelumnya (www.wewengkonsumedang.com), artikel ini diterbitkan dengan judul "Cerecet Jawa, Fauna Identitas Sumedang" dengan link sebagai berikut ; "http://www.wewengkonsumedang.com/2014/09/cerecet-jawa-fauna-identitas-sumedang.html "

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar