Skip to main content
Insomnia Notes

follow us

Museum Prabu Geusan Ulun

Gedung Srimanganti, Museum Prabu Geusan Ulun

Setelah kemarin bercerita tentang Monumen Lingga, kali ini admin ingin bercerita sedikit tentang Museum yang berada tidak jauh dari Monumen Lingga yaitu Museum Prabu Geusan Ulun. Sebenarnya tentang Museum Prabu Geusan Ulun ini sudah banyak yang menulis baik dari segi sejarah dan lainnya, tapi admin akan coba menceritakannya kembali sedikit disini.


Admin tertarik untuk ikut bercerita tentang museum ini karena di Museum Prabu Geusan Ulun ini sobat bisa melihat peninggalan barang-barang bersejarah mulai dari abad 15 hingga 19 masehi, mulai dari masa Kerajaan Sumedang Larang sampai zaman VOC. Di Museum ini sobat juga bisa melihat Mahkota Binokasih, yaitu Mahkota Raja Kerajaan Padjadjaran yang diberikan kepada Sumedang Larang, yang karena hal itulah Sumedang disebut sebagai pewaris tahta Kerajaan Padjajaran, sebuah kerajaan besar di tanah Sunda di masa lampau.


Jika sobat berkunjung ke Kabupaten Sumedang tapi tidak mengunjungi Museum Prabu Geusan Ulun ini, rasanya agak rugi, mungkin bisa dibilang bagaikan makan sayur tanpa garam, apalagi bagi sobat-sobat yang menyukai sejarah khususnya sejarah tentang Kerajaan-kerajaan yang pernah ada di Indonesia. Museum Prabu Geusan Ulun ini sebenarnya bukan merupakan 1 bangunan, tetapi ia merupakan sebuah komplek yang terdiri dari beberapa bangunan yaitu Gedung Srimanganti, Gedung Bumi Kaler, Gedung Pusaka, Gedung Gendeng, Gedung Gamelan, dan Gedung Kereta. Yang tampak pada foto paling atas adalah Gedung Srimanganti, Gedung Srimanganti ini dijadikan Gedung utama dan sebagai tempat masuk ke komplek bangunan yang tadi telah admin sebutkan, gaya bangunannya bergaya kolonial, didirikan pada tahun 1706.

Di dalam Museum Prabu Geusan Ulun banyak tersimpan manuskrip sejarah kerajaan Sunda di pulau Jawa yang merupakan cikal bakal berdirinya pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Ketika masuk ke Museum ini, kita akan merasa dibawa ke masa lampau dan melihat langsung saksi bisu perjalanan sejarah Sumedang yang sampai sekarang masih terawat dan tersimpan dengan rapi.


Merasa sedikit angker ketika masuk museum ini? wajar, karena di museum ini terdapat banyak benda pusaka peninggalan leluhur Sunda yang diantaranya diperlakukan secara khusus seperti dicuci pada bulan tertentu yaitu pada bulan Rabiul Awal atau Maulud, tentunya hal tersebut dilakukan bukan semata karena hal yang berbau klenik, tapi lebih kepada pelestarian budaya tradisi para leluhur yang berlangsung turun temurun dari zaman dulu.

Tapi menurut admin pribadi, benar ada satu tempat yang memiliki aura mistik disini, menurut admin tempat tersebut adalah Gedung Gamelan, dimana didalamnya terdapat Goong Ageung (Gong Besar) yang kabarnya bisa berbunyi sendiri pada malam-malam tertentu.

Sedikit mengulas sejarah kenapa Museum ini dinamakan Museum Prabu Geusan Ulun, berdirinya Museum Prabu Geusan Ulun ini berawal dari terbentuknya Yayasan Pangeran Aria Suria Atmadja atau disingkat YPASA pada tahun 1950, yang kemudian berganti nama menjadi Yayasan Pangeran Sumedang (YPS). Pada tahun 1974, tepatnya pada tanggal 7-13 Maret di Sumedang diadakan Seminar Sejarah Jawa Barat yang dihadiri oleh para ahli sejarah Jawa Barat, pada forum tersebut sesepuh YPS dan wargi Sumedang mengusulkan untuk mengganti nama Museum YPS, dan pada akhirnya dari hasil diskusi dan musyawarah dipilihlah sebuah nama yang merupakan tokoh kharismatik Raja terakhir dari Kerajaan Sumedang Larang yang bernama Prabu Geusan Ulun, maka sejak tanggal 13 Maret 1974 nama Museum YPS berganti nama menjadi Museum Prabu Geusan Ulun. Museum ini merupakan tempat wisata sejarah yang menjadi andalan Kabupaten Sumedang hingga saat ini.

*Disarikan dari berbagai sumber

Note : Di domain blog saya yang sebelumnya (www.wewengkonsumedang.com), artikel ini diterbitkan dengan judul "Museum Prabu Geusan Ulun" dengan link sebagai berikut ; "http://www.wewengkonsumedang.com/2013/09/museum-prabu-geusan-ulun.html"

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar