Skip to main content
Insomnia Notes

follow us

Kasih Sayang Ibu


Replika Seorang Ibu
Menggendong Bayi di RSUD Sumedang

Apakah hari ini sobat sudah memberikan salam atau minimal tersenyum kepada ibunda tersayang? atau bagi sobat yang tinggal berjauhan dengan ibundanya atau (maaf) bagi sobat yang ibundanya telah berpulang ke Pangkuan Yang Maha Penyayang, apakah sudah terbersit doa untuk beliau di pagi yang indah ini?

Berbicara tentang seorang ibu, admin jadi teringat sebuah uraian singkat yang mengatakan bahwa tubuh manusia hanya bisa tahan sampai 45 del (unit) rasa sakit. Tapi saat seorang Ibu melahirkan, tubuhnya merasakan sampai 57 del (unit) rasa sakit. Ini katanya sama saja dengan merasakan ada 20 tulang yang patah disaat bersamaan. Admin pribadi memang kurang mengerti terhadap apa itu del (unit) rasa sakit apalagi tentang hal-hal rumit lainnya, tapi yang admin tahu hal itu cukup menjadi gambaran bagaimana perjuangan ibunda melahirkan kita, sekarang kita bisa bayangkan rasa sakit dan rasa cinta ibu pada kita.

Kasih sayang seorang ibu pada anaknya memang sudah tidak diragukan lagi dan mungkin tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, begitu banyak kisah hikmah dan inspiratif ataupun nasihat-nasihat yang mencerminkan kedalaman kasih sayangnya terhadap anaknya, pun begitu banyak pula nasihat dan pelajaran yang menjadi pedoman bagi kita selaku seorang anak yang harus bisa menghormati dan berusaha sekuat tenaga membalas kasih sayang dan jasa-jasa beliau yang memang tak akan bisa kita balas sampai kapanpun. Dalam hal ini bahkan Rasulullah SAW pun sampai mewanti-wanti harus mendahulukan ibu sampai 3 kali, baru kemudian ayah.

Disadari atau tidak, dalam hal budayapun menghormati orang tua nampaknya sudah mulai luntur. Sebagai contoh mungkin sekarang kita sudah mulai jarang menjumpai seorang anak yang mencium tangan orang tuanya sambil mengucapkan salam ketika dia akan bepergian, ditambah lagi racun-racun budaya luar yang semakin menjadi-jadi, bahkan dalam banyak sinetron atau film-film sekarang tak segan menanyangkan adegan seorang anak (kebanyakan ABG) yang membentak-bentak bahkan memaki orang tuanya, Astaghfirullah, anehnya adegan tersebut lulus sensor.

Akhir kata, jika memang kesempatan itu masih ada, mmari kita bahagiakan orang tua kita, minimal dengan menjaga silaturahim dan terus menjaga komunikasi walaupun berjauhan, dan kalau dekat pastinya lebih banyak yang bisa kita lakukan, pun terus mendoakan beliau baik bagi yang sudah wafat ataupun masih bersama kita.

Rabbighfir lii waliwaa lidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa

“Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan sayangilah kedua orang tuaku sebagaimana mereka telah memelihara/mendidikku sewaktu aku kecil.”

Note : Di domain blog saya yang sebelumnya (www.wewengkonsumedang.com), artikel ini diterbitkan dengan judul "Kasih Sayang Ibu" dengan link sebagai berikut ; "http://www.wewengkonsumedang.com/2013/09/kasih-sayang-ibu.html"

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar