Skip to main content
Insomnia Notes

follow us

Peminta-minta, Haruskah Kita Memberi ??


Peminta-minta

Ketika berjalan-jalan hari minggu pagi di sekitaran Alun-alun Sumedang, admin melihat pemandangan seperti di atas, salah satu drama kehidupan yang bisa mengundang berbagai ekspresi dari kita semua, mungkin dari kita ada yang terenyuh, empati, atau mungkin juga ada yang jengkel atau merasa terganggu ketika berhadapan dengan situasi seperti di atas yaitu....DIDATANGI PEMINTA-MINTA.
Melihat pemandangan diatas admin jadi terinspirasi untuk menulis sedikit tentang peminta-minta ini. Peminta-minta, atau banyak dari kita menyebutnya dengan pengemis, sebetulnya tidak ada bedanya dari kedua kata tersebut, artinya kurang lebih adalah seseorang yang "selalu" menengadahkan tangan kepada orang lain untuk menyambung hidupnya. Kenapa admin pakai tanda petik "selalu" ?? karena admin pikir tidak setiap orang yang menengadahkan tangan itu adalah pengemis atau peminta-minta, karena tentunya setiap manusia juga membutuhkan bantuan atau uluran tangan dari sesamanya selaku makhluk sosial.

Dalam mindset kita, seseorang baru dikatakan pengemis adalah ketika ia menjadikan "meminta-minta" sebagai mata pencaharian hidupnya dan ia seperti tidak mau mencari pekerjaan lain selain meminta-minta, banyak dari kita yang tidak senang ketika ada seorang pengemis yang datang meminta recehan dan menyepelekannya, bahkan tak jarang dari kita ada yang membentaknya (seperti di sinetron-sinetron).

Mungkin pembelaan kita dalam melakukan hal tersebut adalah seperti "kalo dikasih, nanti dia keenakan, terus nantinya dia datang lagi datang lagi sama kita", "jangan dikasih, biar dia belajar bahwa untuk menyambung hidup adalah dengan bekerja", dan lain-lain lagi pembelaan lainnya, benar begitu bukan ?? Kebetulan admin punya sedikit cerita yang akan admin tuliskan kembali disini, mudah-mudahan bisa sedikit merubah pola pikir kita tentang peminta-minta yang pasti ada mondar mandir di kehidupan kita, yang sampai kapanpun kita pasti menemukannya. Berikut cerita tentang percakapan seorang Guru dengan santri-santrinya :

HARUSKAH MEMBERI PEMINTA-MINTA ??

Disebuah pengajian salah seorang santri bertanya kepada gurunya :

"Guru, mengapa kita perlu bersedekah ?? haruskah kita memberi kepada peminta-minta yang sering mendatangi rumah kita ?? padahal kita tidak yakin apakah mereka itu layak atau tidak untuk diberi sedekah...?"

Sang Kyai yang bijak tersebut sambil tersenyum menjawab...

"Anakku, jika kita ingin mengirim sesuatu ke tempat yang jauh lewat ekspedisi, kira-kira perlu biaya mahal nggak ya ??"

"Oh iya Guru...biayanya pasti mahal karena alamat yang dituju pasti sangatlah jauh" jawab salah seorang santri.

"Hmmm bagus, kita sepakat bahwa itu harus bayar dengan biaya mahal ya ?! nah sekarang Guru tanya, jika ternyata ada orang yang datang ke rumah kita dan dia bersedia mengantarkan paket kita ke tempat jauh tersebut dan sama sekali tidak dipungut biaya alias gratis, ada yang mau nggak ??" tanya pak Kyai tersebut kemudian.

"Ya tentu kita semua mau Guru" jawab semua santri hampir berbarengan.

"Kita pasti mau guru, sudah gratis, dan kita tidak perlu susah-susah lagi" timpal seorang santrinya lagi.

"Nah, begitulah seharusnya...paket itu bisa kita umpamakan sedekah kita...kita semua disini meyakini untuk ke alam akhirat kita yang kekal nanti, kita memerlukan banyak bekal, sedangkan sedekah termasuk salah satu bekal penting untuk kita meneruskan perjalanan ke akhirat kan ??...nah sekarang anak-anakku ini ada yang tahu nggak, akhirat itu persisnya dimana ?? jauh apa dekat ya ??" tanya sang Guru lagi.

Semua santri terdiam...karena memang tidak ada yang tahu jawabannya...

"Nah...peminta-minta tersebut bisa kita samakan dengan orang yang datang ke rumah kita, dan dia mau mengantarkan paket atau sedekah kita ke akhirat yang kita sendiri tidak tahu berapa jauh dan dimana akhirat itu...secara gratis lagi, tidak dipungut biaya sepeserpun...dan hanya peminta-minta itulah yang tahu persis dimana alamatnya, bahkan dia menjamin paket tersebut pasti sampai loh kalau kita ikhlas...nah, gimana ?? masih ada yang tidak mau menitipkan paketnya ??" Jelas pak Kyai tersebut sambil tersenyum pada murid-muridnya.

Para santri terlihat mulai mengangguk-nganggukan kepalanya tanda mulai menyimak dan mengerti maksud kiasan yang disampaikan oleh Guru mereka.

"Masalah apakah peminta-minta tersebut layak atau tidak untuk diberi sedekah, janganlah kita jadikan alasan untuk tidak memberi" lanjut pak Kyai.

"Tidak ada orang yang mau menghinakan diri untuk meminta-minta kalau memang ada pilihan yang lebih baik...yang jelas kita berniat untuk bersedekah, biarlah Allah yang menilai keikhlasan dari sedekah kita, bukankah perbuatan baik atau tidak seseorang tersebut dinilai dari niatnya ??" kata pak kyai tersebut memperjelas ceramahnya.

Seorang Ulama besar, Syaikh Abdul Qadir Jailani pernah berkata :

"Jangan menolak dan mengusir peminta-minta, sementara engkau sanggup memberikan sesuatu baik sedikit ataupun banyak"

"Sukailah kebiasaan memberi kepada orang lain, karena Allah sangat senang 'memberi'...dan bersyukurlah, karena Allah telah menjadikanmu mampu untuk memberi"

"Celakalah jika engkau menolak peminta-minta, sementara peminta-minta itu adalah hadiah dari Allah dan engkau mampu untuk memberinya"

Setelah mendengar wejangan sang Guru secara panjang lebar, akhirnya para santri mulai paham betapa pentingnya bersedekah...dan tentunya mereka senang dan bangga memiliki guru sebijak pak Kyai yang selalu bisa menjelaskan setiap pertanyaan yang diajukan secara sederhana dan contoh yang jelas, sehingga sangat mudah diamalkan.

Begitulah sedikit ceritanya sobat, setuju sobat apa setuju ? tapi entahlah, apa tulisan ini benar atau salah, karena nyatanya sekarang pemerintah memberlakukan denda bagi siapa saja yang memberi uang pada pengemis, karena disinyalir sebenarnya banyak diantara para pengemis itu malah lebih kaya dari orang yang memberi sedekah. Dan juga dengan memberi pengemis itu mengajarkan hal yang tidak baik yaitu semakin menumbuh suburkan mental pengemis atau peminta-minta di negara kita, tapi terlepas dari itu semua, tentunya kita harus ingat Filosofi Tanaman Jagung yang dulu pernah admin ceritakan di blog ini.

Note : Di domain blog saya yang sebelumnya (www.wewengkonsumedang.com), artikel ini diterbitkan dengan judul "Peminta-minta, Haruskah Kita Memberi ??" dengan link sebagai berikut ; "http://www.wewengkonsumedang.com/2013/04/peminta-minta.html"

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar